Kamis, 27 Oktober 2011

HUBUNGAN UMUR DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit kanker payudara hingga saat ini masih menjadi masalah besar di dunia maupun di Indonesia. Angka kesakitan dan angka kematian cenderung makin meningkat. Apalagi sebagian besar penderita ditemukan dalam keadaan stadium lanjut, sehingga upaya penanggulangan sulit di lakukan dengan baik (Koesnadi, 2008).
Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan, penyakit kanker payudara merupakan masalah kesehatan di berbagai negara termasuk Indonesia. Berdasarkan data Globocan International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2002, kanker payudara menempati urutan kedua dari seluruh kanker pada perempuan dengan insiden rate 38 per 100.000 perempuan (Sirait, 2009).
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan, lebih dari 1,2 juta orang akan terdiagnosa menderita kanker payudara,  bahkan di seluruh dunia ada sekitar 10 juta kasus kanker payudara dengan lebih dari 6 juta kematian setiap tahunnya (Rachmawati, 2009). The American Cancer Society memperkirakan 211.240 wanita di Amerika Serikat akan didiagnosa menderita kanker payudara invasive (stadium I-IV) tahun ini dan 40.140 orang akan meninggal karena penyakit ini. Sebanyak 30% kasus kematian  di Amerika di sebabkan oleh kanker payudara.
Di Kanada pada tahun 2005, penderita kanker payudara diperkirakan mencapai 21.600 wanita dan 5.300 orang akan meninggal dunia. Sementara itu, Australian Institute of Health and Walfare melaporkan, Di Australia sebanyak 11.791 wanita menderita kanker payudara dan 2.594 orang meninggal dunia karena penyakit tersebut (Kusminarto, 2005).
Di Indonesia kecenderungan peningkatan jumlah kasus dan kematian karena kanker terus meningkat. Dari hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), diketahui kanker merupakan penyebab kematian yang sempat menempati urutan kelima sebagai penyebab kematian utama. Meningkatnya insiden kanker di Indonesia sesuai dengan laporan WHO memperlihatkan bahwa kanker payudara masih menduduki peringkat kedua penyakit keganasan pada wanita setelah kanker leher rahim (Rachmawati, 2009).
Imagins the breast health resource menunjukkan angka prevalensi penderita kanker payudara di Indonesia sebesar 876.665. Penyebab kanker payudara sampai saat ini belum jelas, namun terdapat beberapa faktor yang erat hubungannya dengan kejadian kanker payudara. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa salah satu faktor risiko kanker payudara adalah umur.
Beberapa penelitian menemukan bahwa kanker payudara lebih sering ditemukan pada usia menopause. Ini erat kaitannya dengan faktor hormonal. Salah satu hormon yang mempengaruhi adalah hormon pertumbuhan. Dimana fungsi hormon ini memacu pertumbuhan sel, jaringan dan organ termasuk kekebalan tubuh. Akan tetapi, hormon ini berkurang setelah usia 30 tahun sehingga memudahkan munculnya penyakit pada payudara. Oleh karena itu, semakin bertambah usia seorang wanita, semakin besar kemungkinan terserang kanker payudara (Wegan, 2004).
Selain faktor umur, faktor pendidikan juga erat hubungannya dengan kejadian kanker payudara. Dari sebuah penelitian didapatkan bahwa pendidikan rendah dengan kasus kanker payudara sebanyak 63%, pendidikan menengah 21,17% dan pendidikan tinggi 12,50%. Ditemukan ada hubungan bermakna antara tingkat pendidikan dengan kejadian kanker payudara. Besar kemungkinan pada mereka yang berpendidikan rendah kurang memperhatikan keadaan kesehatan mereka sendiri.
Secara logika dapat dikatakan bahwa peningkatan pendidikan akan meningkatkan status sosial ekonomi yang di dukung oleh pengetahuan akan mengubah pola hidup. Pola hidup yang baik akan mengurangi paparan faktor resiko terjadinya kanker payudara (Sirait,  2009).
Berdasarkan data yang di peroleh dari dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2009, sebanyak 148 wanita yang menderita kanker payudara. Sementara itu, Di poli bedah RSUD Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2009, ditemukan sebanyak 96 wanita yang mengalami masalah  pada payudaranya, dan 37 orang (38,5%) diantaranya di diagnosa positif ca mamma (kanker payudara). Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini sebagai karya tulis ilmiah, karena mengingat masalah kanker payudara ini selalu menghantui sepanjang hidup kaum perempuan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah apakah ada hubungan antara umur dan tingkat pendidikan dengan kejadian kanker payudara di RSUD Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2009?
C. Tujuan Penelitian
a.  Tujuan umum
Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara umur dan tingkat pendidikan dengan kejadian kanker payudara di RSUD Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2009.
b. Tujuan khusus
1)    Untuk mengetahui jumlah kejadian (prevalensi) kanker payudara pada wanita di RSUD provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2009.
2)    Untuk mengetahui hubungan umur dengan kejadian kanker payudara pada wanita di RSUD provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2009.
3)    Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan kejadian kanker payudara pada wanita di RSUD provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2009.
D. Manfaan Penelitian
a.    Sebagai bahan informasi bagi instansi terkait dalam hal ini dinas kesehatan kota kendari dan organisasi profesi tentang kanker payudara untuk dilakukan tindakan prefentive dan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi wanita.
b.    Sebagai bahan informasi bagi masyarakat pada umumnya dan para wanita khususnya mengenai kanker payudara.
c.    Sebagai salah satu bahan referensi bagi peneliti selanjutnya, khususnya penelitian mengenai kanker payudara.

HUBUNGAN ANTARA JENIS SUMBER INFORMASI DENGAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKSUAL PRA- NIKAH DI SMAN 4 KENDARI


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Masa remaja menunjukkan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batas umur berkisar antara 10-20 tahun ketika pertumbuhan jasmani hampir selesai. Dalam masa ini, perilaku seksual juga ikut mewarnai kehidupan para remaja. Adapun yang dimaksud dengan perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis (Arifin, 2003).
Dua puluh tahun lalu, hanya 1,2% – 9,6% setuju hubungan seks sebelum menikah. Sepuluh tahun kemudian angka itu naik menjadi di atas 10%. Lima tahun kemudian angka ini naik menjadi 17% setuju. Bahkan ada remaja sebanyak 12,2% yang setuju free sex. Dan ternyata remaja yang berdomisili di kota cenderung berpotensi besar untuk melakukan seks bebas (Tito, 2001)
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Indonesia Reproductive Right and Health Monitoring and Advocacy (IRRMA) di 5 Propinsi di Sumatera (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Lampung dan Bengkulu) terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku seksual remaja tahun 2007, dari 1.450 remaja yang menjadi responden, sebanyak 78,95% remaja tidak memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan seksual. Dari 1.450 responden, sebanyak 22,36% pernah melakukan hubungan seksual sejak usia 16 tahun untuk remaja perempuan dan 17 tahun untuk remaja laki-laki. Dari remaja yang telah aktif melakukan hubungan seksual, sebanyak 19,70% melakukannya dengan pelacur dan 79,30% dengan pacar. Sebagian besar 86,87% dari mereka yang telah melakukan seksual aktif tidak memiliki pengetahuan sedikitpun tentang kesehatan reproduksi, sedangkan selebihnya, pengetahuannya hanya sepotong-sepotong yang mereka peroleh dari teman atau melalui media (Annisa, 2007).
Perilaku remaja seringkali dijadikan acuan terhadap adanya perubahan yang menyangkut norma-norma dan budaya masyarakat. Termasuk pula ketika orang mulai menyoroti masalah yang paling berkaitan dengan eksistensi manusia sebagai mahluk yang selalu berkembang (generatif) yaitu masalah seksualitas. Sudah sedemikian banyak penelitian baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang menyimpulkan bahwa perilaku seks remaja kita sudah semakin permisif (salah satu contohnya, baseline survey oleh UI-1996). Tingginya tingkat kehamilan di luar nikah yang berhubungan secara positif dengan tindakan aborsi menjadi bukti yang sulit dibantah (Pratiwi, 2006).
World Health Organization (WHO) memperkirakan diseluruh dunia terjadi 20 juta kejadian aborsi yang tidak aman, dimana 95% terjadi dinegara-negara berkembang. Angka kematian yang disebabkan aborsi yang tidak aman ini adalah 15-20%. Di Asia Tenggara, WHO memperkirakan 4,2 juta aborsi dilakukan setiap tahunnya, dimana 75.000 – 1,5 juta terjadi di Indonesia (Soetjiningsih, 2006).
Perilaku seksual pra-nikah pada remaja ini tentu saja pada akhirnya dapat mengakibatkan berbagai dampak yang merugikan remaja itu sendiri, diantaranya semakin tingginya angka kehamilan yang tidak diinginkan kematian akibat aborsi. Penyakit Menular Seksual (PMS) dan perilaku seksual berisiko lainnya (Soetjiningsih, 2006).
Hampir semua orang dapat merasakan dampak teknologi komunikasi. Gaya hidup, selera, nilai-nilai, norma, dan banyak aspek kepribadian manusia ikut dibentuk oleh televisi (TV), radio, majalah, dan pesan-pesan yang disampaikan lewat berbagai sarana. Sikap manusia terbentuk dan berubah oleh dampak modernisasi komunikasi dan pada gilirannya sikap itu sendiri berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan sosial.
Iskandar cit Rokhmawati (2007) mengemukakan bahwa informasi global (paparan media audio-visual) yang semakin mudah diakses justru memancing anak dan remaja untuk mengadaptasi kebiasaan-kebiasaan tidak sehat. Pada akhirnya secara kumulatif kebiasaan-kebiasaan tersebut akan mempercepat usia awal seksual aktif serta menghantarkan mereka pada kebiasaan berperilaku seksual yang berisiko tinggi, karena kebanyakan remaja tidak memiliki pengetahuan yang akurat mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas (Admin, 2010).
Di tengah tidak tersedianya sumber informasi yang akurat dan benar tentang seks dan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), untuk memuaskan keingintahuan mereka, para remaja justru mencari akses dan eksplorasi diri lewat berbagai cara dan media. Ada yang lewat buku, majalah, film, obrolan dengan teman, atau lewat internet. Namun, sumber informasi yang mereka pilih dapat memberikan substansi yang salah dan menyesatkan. Buku, majalah, film, dan internet yang mereka akses cenderung bermuatan pornografi, bukan pendidikan seks. Remaja pun kemudian berubah, dari semula seorang yang mencari tahu apa itu seks, menjadi penikmat seks di media yang diaksesnya (Amrandazmind, 2007).
Menurut Brown, eksploitasi seksual dalam video klip, majalah, televisi dan film-film ternyata mendorong para remaja untuk melakukan aktivitas seks secara sembarangan di usia muda. Dengan melihat tampilan atau tayangan seks di media, para remaja itu beranggapan bahwa seks adalah sesuatu yang bebas dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Secara umum, kelompok remaja yang paling banyak mendapat dorongan seksual dari media cenderung melakukan seks pada usia 14 hingga 16 tahun 2,2 kali lebih tinggi daripada remaja lain yang lebih sedikit melihat eksploitasi seks dari media (Putri, 2009).
Berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain. Mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Jika cukup kuat, pesan-pesan sugestif akan memberi dasar afektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu (Azwar, 2008).
Penulis memilih sumber informasi sebagai variabel independen dan sikap remaja tentang perilaku seksual sebagai variabel dependen karena sikap seseorang dipengaruhi oleh media massa sebagai sumber informasi. SMAN 4 Kendari sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan lokasi yang berada di pusat kota memungkinkan para siswa untuk lebih mudah mengakses banyak informasi.
Hasil wawancara terbuka dengan 6 siswa yang dilakukan di kantin sekolah SMAN 4 Kendari, lima siswa berpendapat bahwa informasi seksual yang didapatkan dari internet sangat berdampak buruk terhadap perilaku remaja kerena informasi yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan usia remaja sehingga remaja terdorong untuk mencoba hal-hal yang seharusnya belum dilakukan oleh usia remaja.
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah yaitu : “Apakah ada hubungan antara sumber informasi dengan sikap remaja tentang perilaku seksual pra- nikah di SMAN 4 kendari tahun 2010?”
C.   Tujuan Penelitian
1.  Tujuan Umum
      Mengetahui hubungan antara sumber informasi dengan sikap remaja tentang perilaku seksual pra- nikah di SMAN 4 Kendari tahun 2010.
2.  Tujuan Khusus
a.         Untuk mengetahui sumber informasi yang paling banyak diakses oleh remaja di SMAN 4 kendari tahun 2010.
b.         Untuk mengetahui sikap remaja tentang perilaku seksual pra- nikah di SMAN 4 Kendari tahun 2010.
c.          antara sumber informasi dengan sikap remaja tentang perilaku seksual pra- nikah di SMAN 4 Kendari tahun 2010.
d.        Untuk mengetahui keeratan hubungan antara sumber informasi dengan sikap remaja tentang perilaku seksual pra- nikah di SMAN 4 Kendari tahun 2010.
D.   Manfaat Penelitian
1.    Manfaat Ilmiah
           Penelitian ini diharapkan kelak dapat menjadi informasi dan bahan bacaan bagi masyarakat dan peneliti berikutnya mengenai sumber informasi dengan sikap remaja tentang perilaku seksual pra- nikah di SMAN 4 Kendari Tahun 2010.
2.    Manfaat Operasional
      Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi instansi terkait khususnya di wilayah kerja SMAN 4 Kendari.
3.    Manfaat Praktis
      Penelitian ini dapat memperluas wawasan dan pengetahuan tentang hubungan antara sumber informasi dengan sikap remaja tentang perilaku seksual pra- nikah di SMAN 4 Kendari.

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA


HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN
DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM
PROVINSI SULAWESI TENGGARA














KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari
Jurusan Kebidanan



OLEH


HESTY   FEBRIYANTI
P00324007009



KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN KEBIDANAN
2010
     

BIODATA PENULIS







A.  IDENTITAS DIRI
      1.   Nama                                       :     Hesty Febriyanti
      2.   Tempat/Tanggal Lahir             :     Kendari, 28 Februari 1989
      3.   Jenis Kelamin                          :     Perempuan
      4.   Agama                                     :     Islam
      5.   Suku/Kebangsaan                   :     Jawa/Indonesia
      6.   Alamat                                    :     Jln. Haeba No. 2A Kompleks Transito

B.  Pendidikan
      1.   TK Tunas Makarti                         Tamat tahun 1995
      2.   SD Negeri 3 Wua-Wua                 Tamat tahun 2001
      3.   SMP Negeri 4 Kendari                 Tamat tahun 2004
      4.   SMA Negeri 4 Kendari                 Tamat tahun 2007
      5.   Terdaftar sebagai Mahasiswi Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan Kebidanan tahun 2007







INTISARI

Hesty Febriyanti (NIM. P00324007009) Hubungan antara Paritas dan Umur Ibu dengan Kejadian Plasenta Previa pada Ibu Bersalin di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2009 (Pembimbing I: Askrening dan Pembimbing II: Arsulfa).
(xii + 48 halaman + 7 tabel + 6 lampiran)
Latar Belakang: Plasenta previa adalah plasenta yang implantasinya tidak normal, sehingga menutupi seluruh atau sebagian Ostium Uteri Internum, sedangkan kehamilan tersebut sudah mampu hidup di luar rahim (usia kehamilan 22 minggu atau berat janin >500 gram). Faktor-faktor yang dapat meningkatkan kejadian plasenta previa adalah umur penderita, paritas dan endometrium yang cacat. Dari data yang diperoleh di RSU Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2009 terdapat sebanyak 50 orang (3,49%) insiden plasenta previa dari 1.432 jumlah persalinan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paritas dan umur ibu dengan kejadian plasenta previa pada ibu bersalin.
Metode: Jenis penelitian ini adalah Deskriftif Analitik dengan metode Case Control Studi. Penelitian ini dilakukan tanggal 19 Juli – 1 Agustus 2010 di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum Povinsi Sulawesi Tenggara. Jumlah sampel 94 dari 1432 ibu bersalin diambil dengan metode purposive sampling. Data diolah secara univariat dan bivariat. Data yang dikumpulkan diolah secara manual, disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan dinarasikan.
Hasil: Uji chi square paritas dan umur ibu terhadap kejadian plasenta previa diperoleh x2 hitung > x2 tabel dan uji OR paritas dan umur ibu terhadap kejadian plasenta previa OR>1.
Simpulan: Ada hubungan antara paritas dan umur ibu terhadap kejadian plasenta previa di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum Povinsi Sulawesi Tenggara tahun 2009.
Kata Kunci: Paritas – Umur Ibu – Plasenta Previa
Pustaka: 22 (1982 – 2009)











ABSTRACK


Hesty Febriyanti (NIM. P00324007009) “Relations Between Parity and Mom’s Age with Placenta Praevia Incidence to Mom Give Birth at Midwifery Room General Hospital of South-East Sulawesi Province in 2009. (Counsellor I: Askrening and Counsellor II: Arsulfa).
(xii + 48 pages + 7 tables + 6 enclosure)
Background: Placenta praevia is abnormal implantation placenta, so cover all or a part of Ostium Uteri Internum, while the pregnancy has been able to live outside the uterus (22 weeks gestation or > 500 gram of fetal weight). Factors that may increase the incidence of placenta previa were patient age, parity and the defect endometrium. From the data obtained at the General Hospital of South-East Sulawesi Province in 2009 there were 50 people (3.49%) of placenta praevia incidence from 1432 deliveries.
Target: This research aim to know the relantion between parity and mom’s age with placenta praevia incident to mom give birth.
Method: This research type is analitic descriptive with case contol study method. This research executed on 19 July – 1 August 2010 at Midwifery Room General Hospital of South-East Sulawesi Province. Amount of sampel are 94 people from 1432 mom give birth to taken with purposive sampling method. Data processed using univariate and bivariate. Data collected are processed manually, presented in the table distribution and narrated.
Result: Chi square test between parity and mom’s age with placenta praevia incidence obtained x2 calculate > x2 table and OR test of parity and mom’s age on the incidence of placenta previa OR> 1.
Conclution: There’s relation between parity and mom’s age with placenta praevia incident to mom give birth at Midwifery Room General Hospital of South-East Sulawesi Province in 2009.
Keywords: Parity - Mothers Age - Placenta Praevia
Books: 22 (1982 – 2009)












KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini sebagai salah satu syarat mengikuti pendidikan di Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan Kebidanan dengan judul “Hubungan Antara Paritas Dengan Kejadian Plasenta Previa Pada Ibu Bersalin Di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2009”.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam  pelaksanaan penelitian hingga penulisan KTI ini tidak akan terlaksana dan berjalan dengan baik tanpa bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ibu Askrening, SKM, M. Kes selaku Pembimbing I dan Ibu Arsulfa, S. Si. T, M. Keb. selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga KTI ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih pula penulis sampaikan kepada:
1.      Bapak Petrus, SKM, M. Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kendari
2.      Direktur RSU Provinsi Sulawesi Tenggara beserta seluruh staf yang telah memberikan kemudahan dalam melaksanakan penelitian.
3.      Ibu Siti Aisa, AM. Keb, S.Pd selaku Ketua Jurusan Program Studi DIII Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari.
4.      Ibu Dra. Hj. Rosmawati Ibrahim, S.ST, M.S selaku Penguji I.
5.      Ibu Halijah, SKM,M.Kes selaku Penguji II.
6.      Ibu Wahida, S.Si.T selaku Penguji III.
7.      Para dosen dan seluruh staf yang telah mendukung penulis selama proses perkuliahan, pelaksanaan penelitian serta penulisan KTI ini.
8.      Kedua orang tuaku tercinta “Ayahanda Mujito, ST, M.Si dan Ibunda Siti Sumiatun, S.Pd” yang telah melahirkan, merawat dan membesarkan penulis serta saudara-saudaraku “Resty Novianingtiyas dan Lutvy Priambono” yang selalu memberikan dukungan serta doa, sehingga penulis selalu berusaha memberikan yang terbaik.
9.      Rekan mahasiswi program studi DIII Kebidanan angkatan 2007 yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu persatu serta sahabat-sahabat terbaikku Dewi, Irma, Seni, Tere, Danti, Rihin, Ilham atas motivasi dan dukungan morilnya sehingga sampai hari ini penulis masih tetap exis menyelesaikan berbagai kegiatan studi.
10.  Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah memberikan kontribusi selama studi, penelitian hingga penulisan KTI.
Akhir kata, penulis sangat menyadari bahwa dalam pelaksanaan penelitian hingga penulisan KTI ini banyak terdapat kekeliruan, kesalahan dan kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan waktu dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, saran, pendapat dan kritikan sangat penulis harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan KTI ini. Semoga KTI ini dapat memberikan manfaat bagi kami pribadi selaku penulis dan juga dapat memberikan manfaat bagi orang lain yang membacanya.
Kendari,    Agustus 2010
Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................         i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................        ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................       iii
BIODATA PENULIS  ...............................................................................       iv
INTISARI   ..................................................................................................        v
ABSTRACK   .............................................................................................       vi
KATA PENGANTAR ...............................................................................      vii
DAFTAR ISI ...............................................................................................       ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................       xi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................      xii

BAB  I      PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang ...................................................................        1
B.           Perumusan Masalah ...........................................................        3
C.           Tujuan Penelitian ...............................................................        3
D.          Manfaat Penelitian .............................................................        4

BAB  II     TINJAUAN PUSTAKA
A.          Tinjauan Tentang Plasenta Previa ......................................        5
B.           Tinjauan Tentang Paritas ....................................................      22
C.           Tinjauan Tentang Umur Ibu  ..............................................      24
D.          Landasan Teori  .................................................................      25
E.           Kerangka Konsep Variabel yang Diteliti............................      26
F.            Hipotesis ............................................................................      26

BAB  III   METODE PENELITIAN
A.          Jenis Penelitian ...................................................................      28
B.           Waktu dan Tempat.............................................................      28
C.           Populasi dan Sampel ..........................................................      28
D.          Variabel Penelitian  ............................................................      29
E.           Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif  ......................      30
F.            Jenis dan Teknik Pengumpulan Data .................................      31
G.          Pengolahan Data dan Penyajian Data.................................      32
H.          Analisis Data  .....................................................................      32

BAB  IV   GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A.          Letak Geografis .................................................................      35
B.           Lingkungan Fisik................................................................      35
C.           Status .................................................................................      35
D.          Visi dan Misi RSU Provinsi Sulawesi Tenggara ................      36
E.           Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit  .............................      37
F.            Ketenagaan  .......................................................................      38


BAB  V     HASIL DAN PEMBAHASAN
A.          Hasil   .................................................................................      39
B.           Pembahasan  ......................................................................      42

BAB  VI   KESIMPULAN DAN SARAN
A.          Kesimpulan ........................................................................      47
B.           Saran...................................................................................      47

DAFTAR PUSTAKA




DAFTAR TABEL

                                                                                                                     Halaman
Tabel 1..... Definisi Operasional dan Kriteria Objektif  ................................       30